Jangan mengernyitkan dahi dulu melihat gambar di samping. Saya tidak akan menjelaskan kalkulus tetapi titik balik! Saya tidak mengambil inspirasi dari tokoh dunia yang terkenal tetapi dari tokoh bangsa kita sendiri yang mendunia yaitu Pramoedya Ananta Toer. Karyanya telah diakui dunia sebagai mahakarya sastra. Uniknya, Pramoedya justru menghasilkan karya masterpiecenya justru ketika menghadapi masa paling sulit dalam hidupnya, yakni pembuangan di Pulau Buru. Dalam masa pembuangan itu, ia sangat menderita, bahkan tidak memiliki sarana untuk menulis. Namun semangatnya tidak surut, ia menulis buku-bukunya di dalam ingatan, lalu mendongengkan keempat novelnya kepada para tahanan. Baru beberapa waktu kemudian, ia bisa mendapatkan kertas dan mesin tik buatan sendiri untuk menulis karya yang kemudian diselundupkan seorang pastur ke luar negeri dan diterbitkan dalam puluhan bahasa dunia.
Adakalanya penderitaan dan masa-masa sulit justru memunculkan potensi terbaik dalam diri kita. Penderitaan adalah salah satu upaya Tuhan membentuk dan menyiapkan kita kepada rencana-Nya yang sempurna.
skip to main |
skip to sidebar
Learn, Share, and Inspire
0 comments:
Posting Komentar